Sabtu, 13 Agustus 2011

Benjolan Di Leher, Berbahayakah?

Leher secara anatomis terdiri dari dua bagian yaitu leher bagian depan dan leher bagan belakang. Paling sering benjolan terjadi pada leher bagian depan ,baik di leher depan bagian atas atau bawah ataupun di samping leher kiri maupun kanan.

Bagian depan leher dibatasi di bagian atasnya oleh tulang rahang atau mandibula , dan bagian bawahnya oleh tulang selangka atau clavicula, sedangkan bagian tepinya oleh otot-otot dan kulit diatasnya.

Secara umum benjolan di daerah leher, disebabkan oleh lima kelainan atau penyebab utama yaitu :

1. Kelainan kongenital

2. Infeksi

3. Neoplasma

4. Trauma

5. Kelainan lainnya.

Kelainan kongenital adalah kelainan yang dibawa sejak lahir, benjolannya

dapat berupa benjolan yang timbul sejak lahir atau timbul pada usia kanak-kanak bahkan terkadang muncul setelah usia dewasa. Pada kelainan ini ,benjolan yang paling sering terletak di leher samping bagian kiri atau kanan di sebelah atas , dan juga di tengah-tengah di bawah dagu. Ukuran benjolan bisa kecil beberapa cm tetapi bisa juga besar seperti bola tenis. Kelainan kongenital yang sering terjadi di daerah leher antara lain adalah hygroma colli , kista branchial , kista ductus thyroglosus.

Hygroma colli adalah kelainan bawaan lahir akibat adanya gangguan saluran limfe, biasanya muncul sejak lahir dan makin bertambah besar dengan bertambahnya usia, bahkan bisa sampai ukuran bola tenis atau lebih, biasanya benjolannya agak lunak .

Kista ductus thyroglosus ,benjolannya umumnya di garis tengah leher diantara bawah dagu sampai kelenjar thyroid atau kelnjar gondok Pada jenis kelainan ini bisa muncul pada masa kanak-kanak atau setelah usia dewasa. Benjolannya berisi cairan.

Kista barnchial, seperti kista ductus thyroglosus, juga berisi cairan , namun letaknya paling sering di samping leher.

Infeksi pada daerah leher dapat berupa infeksi acut atau infeksi menahun. Biasanya infeksi acut disertai adanya gejala panas badan, rasa sakit dan adanya warna kemerahan pada benjolan tersebut. Infeksi menahun atau kronis yang paling sering ditemukan adalah benjolan akibat penyakit TBC kelenjar. Pada TBC kelenjar benjolan dapat berupa benjolan kecil ukuran beberapa milimeter sampai ukuran beberapa centimeter, bisa hanya satu buah namun dapat juga langsung beberapa buah dan paling sering terletak di samping leher kiri atau kanan , bahkan kadang di samping leher kiri dan kanan sekaligus.

Neoplasma adalah penyakit pertumbuhan sel . Neoplasma terdiri dari sel-sel baru yang mempunyai bentuk,sifat dan kinetika berbeda dari sel normal asalnya. Pertumbuhannya liar, autonom dan terlepas dari kendali pertumbuhan sel normal.

Neoplasma inilah sebenarnya yang biasa disebut tumor sebenarnya, ada yang bersifat jinak dan ada yang bersifat ganas atau biasa disebut kanker.

Tumor jinak di daerah leher yang paling sering adalah tumor jinak kelenjar gondok.

Kanker pada daerah leher bisa dibedakan tiga macam berdasarkan asal pertumbuhannya yaitu :

1. Kanker yang asal pertumbuhannya memang berawal dari daerah leher itu sendiri, misalnya yang paling sering adalah kanker kelenjar gondok, kanker jaringan lunak yang berasal dari otot dan jaringan lunak lainnya di leher.

2. Kanker yang terjadi di daerah leher, namun sebenarnya kanker induknya atau asalnya ada di tempat lain , dengan kata lain merupakan metastasis tumor dari kanker di tempat lain yang letaknya bukan di leher.

Contoh pada kanker jenis ini adalah kanker nasofaring, kanker di daerah kepala, kanker di rongga mulut, yang umumnya menyebabkan metastasis berupa adanya benjolan di leher samping atas sedikit dibawah telinga kiri atau kanan. Juga kanker-kanker dari organ yang jauh seperti kanker paru, kanker saluran pencernaan, kanker saluran kemih ,kanker payudara, kanker alat genitalia wanita yang dapat memberikan metastasis berupa adanya benjolan diatas tulang selangka atau supraclavicula, terutama di sebelah kanan.

3. Kanker di daerah leher yang sebenarnya merupakan penyakit sistemik yang dapat terjadi di seluruh tubuh, yaitu kanker kelenjar getah bening.

Trauma di daerah leher bisa terjadi akibat benturan benda tumpul sehingga terjadi bekuan darah atau hematom dan membentuk benjolan seperti tumor.

Kelainan lain di daerah leher dapat disebabkan misalnya oleh kelinan pembuluih darah di daerah leher. Ada juga kelainan di leher yaitu pada kelenjar gondok yang disebabkan kekurangan yodium di tubuh terutama terjadi di daerah endemis gondok.



Apakah Berbahaya ?


Benjolan di daerah leher umumnya dapat diobatai atau disembuhkan dengan obat, operasi, radiasi atau khemoterapi tergantung pada penyebab benjolan tersebut.

Kelainan kongenital umumnya tidak bisa disembuhkan dengan minum obat , tetapi harus dioperasi.

Infeksi akut dapat disembuhkan dengan obat-obatan seperti antibiotik dan lainnya.

Infeksi kronis, terutama TBC dapat disembuhkan dengan obat-obat anti TBC yang biasanya memerlukan pengobatan sekitar 6 sampai 9 bulan pengobatan.

Neoplasma jinak seperti tumor jinak thyroid atau kelenjar gondok dapat disembuhkan dengan cara operasi. Kelainan atau benjolan thyroid lainnya yang disebabkan oleh kekurangan yodium dalam tubuh dapat diobatai dengan obat-obatan, dimana pada kasus ini sering ditemukan di daerah endemis gondok.

Trauma yang menyerupai benjolan juga bisa diatasi dengan mengeluarkan bekuan darah yang terjadi atau dengan obat-obatan.

Pada kelompok kelainan yang disebutkan diatas, tentunya tidak terlalu membahayakan dalam arti bahwa penyakit-penyakit tersebut hanya terbatas pada daerah leher dan tidak akan menyebar kemana-mana seperti menyebar ke paru, liver,tulang atau lainnya dan penyakit tersebut dapat disembuhkan dengan obat atau operasi. Tetapi bila pengobatannya terlambat, tentunya juga berpengaruh pada kesehatan secra umum dan dapat membahayakan .





Pada kanker di daerah leher, sebagian dapat diobati dengan cara operasi bila penyakitnya masih dalam stadium dini. Sebagian lagi bila sudah stadium lanjut menjadi sulit diobati dan menyebar kemana-mana dan pada jenis kelompok inilah yang berbahaya karena dapat menyebabkan kematian pada penderitanya.

Kanker primer atau kanker daerah leher yang memang berasal dari leher itu sendiri yang tersering adalah kanker thyroid atau kanker kelenjar gondok. Kanker ini gejalanya berupa benjolan di tengah atau sedikit ke samping kanan atau kiri dari bagian tengah leher. Benjolan yang ganas biasanya benjolan yang terjadi pada sebelah leher saja atau disebut single nodule , lebih sering pada lelaki diatas usia 40 tahun dan pada wanita diatas usia 50 tahun . Kanker thyroid ini dapat menginfiltrasi atau menyusup akar-akarnya ke jaringan sekitarnya pada kerongkongan atau tenggorokan atau saraf yang mengatur suara sehingga dapat menyebabkan sesak nafas, susah menelan atau suara serak. Disamping itu kanker ini dapat menyebar ke kelenjar getah bening di samping leher dan dapat menyebar jauh atau metastasis ke paru-paru, liver, tulang belakang atau otak. .

Cara pengobatannya ,pertama adalah harus dioperasi, kemudian diperlukan pengobatan yodium radioaktif , ada juga yang diradiasi , tergantung pada jenis patologi anatomi kankernya.

Kanker thyroid yang berasal dari tempat lain atau sebagai metastasis dari tempat lain , tentunya pengobatannya haruslah pengobatan kanker asalnya. Pada kanker nasofaring pengobatannya dengan kombinasi khemoterapi dan radiasi atau khemoradiasi. Kanker di rongga mulut atau di daerah kepala, maka kankernya harus dioperasi bila masih dapat dioperasi , baru kemudian benjolan di lehernya dibersihkan dengan cara operasi diseksi kelenjar getah bening leher.

Kanker di leher yang terjadi secara sistemik, terutama jenis kanker kelenjar getah bening, pengobatannya dengan khemoterapi. Kanker ini memberikan hasil yang menggembirakan dengan khemoterapi.

Jadi benjolan yang terjadi di leher, jenisnya sangat banyak, antara satu pasien dengan pasien lainnya belum tentu sama penyakitnya dan tentunya pengobatannyapun berbeda dengan hasil pengobatan juga berbeda, walaupun sama-sama ada benjolan di leher. Ada kelompok yang tidak berbahaya, namun ada juga yang tidak.

Pelajaran dari kasus ini adalah, bila ada benjolan di leher, maka lebih baik waspada dengan menganggap penyakit ini berbahaya sampai dibuktikan bahwa benjolan itu tidak berbahaya. Tentunya penderita haruslah segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan apa penyakit yang menyebabkan benjolan di leher tersebut dan dapat diobati sesuai penyebabnya. Pada benjolan di leher yang ternyata adalah kanker, masih dapat diobati bila stadiumnya masih dini,sehingga harapan kesembuhannya menjadi tinggi.

Dari: http://infoayahbunda.blogspot.com

Penyakit Gondongan (Mumps atau Parotitis)

Penyakit Gondongan (Mumps atau Parotitis) adalah suatu penyakit menular dimana sesorang terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar ludah (kelenjar parotis) di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah.

Penyakit gondongan tersebar di seluruh dunia dan dapat timbul secara endemic atau epidemik, Gangguan ini cenderung menyerang anak-anak yang berumur 2-12 tahun. Pada orang dewasa, infeksi ini bisa menyerang testis (buah zakar), sistem saraf pusat, pankreas, prostat, payudara dan organ lainnya.

Adapun mereka yang beresiko besar untuk menderita atau tertular penyakit ini adalah mereka yang menggunakan atau mengkonsumsi obat-obatan tertentu untuk menekan hormon kelenjar tiroid dan mereka yang kekurangan zat Iodium dalam tubuh.

Penularan Penyakit Gondongan

Penyakit Gondong (Mumps atau Parotitis) penyebaran virus dapat ditularkan melalui kontak langsung, percikan ludah, bahan muntah, mungkin dengan urin. Virus dapat ditemukan dalam urin dari hari pertama sampai hari keempat belas setelah terjadi pembesaran kelenjar.

Penyakit gondongan sangat jarang ditemukan pada anak yang berumur kurang dari 2 tahun, hal tersebut karena umumnya mereka masih memiliki atau dilindungi oleh anti bodi yang baik. Seseorang yang pernah menderita penyakit gondongan, maka dia akan memiliki kekebalan seumur hidupnya.

Tanda dan Gejala Penyakit Gondongan

Tidak semua orang yang terinfeksi oleh virus Paramyxovirus mengalami keluhan, bahkan sekitar 30-40% penderita tidak menunjukkan tanda-tanda sakit (subclinical). Namun demikian mereka sama dengan penderita lainnya yang mengalami keluhan, yaitu dapat menjadi sumber penularan penyakit tersebut.

Masa tunas (masa inkubasi) penyakit Gondong sekitar 12-24 hari dengan rata-rata 17-18 hari. Adapun tanda dan gejala yang timbul setelah terinfeksi dan berkembangnya masa tunas dapat digambarkan sdebagai berikut :
Pada tahap awal (1-2 hari) penderita Gondong mengalami gejala: demam (suhu badan 38.5 – 40 derajat celcius), sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, nyeri rahang bagian belakang saat mengunyah dan adakalanya disertai kaku rahang (sulit membuka mulut).
Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar di bawah telinga (parotis) yang diawali dengan pembengkakan salah satu sisi kelenjar kemudian kedua kelenjar mengalami pembengkakan.
Pembengkakan biasanya berlangsung sekitar 3 hari kemudian berangsur mengempis.
Kadang terjadi pembengkakan pada kelenjar di bawah rahang (submandibula) dan kelenjar di bawah lidah (sublingual). Pada pria akil balik adalanya terjadi pembengkakan buah zakar (testis) karena penyebaran melalui aliran darah.

Diagnosis Penyakit Gondongan (Mumps atau Parotitis)

Diagnosis ditegakkan bila jelas ada gejala infeksi parotitis epidemika pada pemeirksaan fisis, termasuk keterangan adanya kontak dengan penderita penyakit gondong (Mumps atau Parotitis) 2-3 minggu sebelumnya. Selain itu adalah dengan tindakan pemeriksaan hasil laboratorium air kencing (urin) dan darah.


Pemeriksaan Laboratorium

Disamping leucopenia dengan limfosiotsis relative, didapatkan pula kenaikan kadar amylase dengan serum yang mencapai puncaknya setelah satu minggu dan kemudian menjadi normal kembali dalam dua minggu.

Jika penderita tidak menampakkan pembengkakan kelenjar dibawah telinga, namun tanda dan gejala lainnya mengarah ke penyakit gondongan sehingga meragukan diagnosa. Dokter akan memberikan order untuk dilakukannya pemeriksaan lebih lanjut seperti serum darah. Sekurang-kurang ada 3 uji serum (serologic) untuk membuktikan spesifik mumps antibodies: Complement fixation antibodies (CF), Hemagglutination inhibitor antibodies (HI), Virus neutralizing antibodies (NT).

Komplikasi Akibat Penyakit Gondongan

Hampir semua anak yang menderita gondongan akan pulih total tanpa penyulit, tetapi kadang gejalanya kembali memburuk setelah sekitar 2 minggu. Keadaan seperti ini dapat menimbulkan komplikasi, dimana virus dapat menyerang organ selain kelenjar liur. Hal tersebut mungkin terjadi terutama jika infeksi terjadi setelah masa pubertas.

Dibawah ini komplikasi yang dapat terjadi akibat penanganan atau pengobatan yang kurang dini :
Orkitis ; peradangan pada salah satu atau kedua testis. Setelah sembuh, testis yang terkena mungkin akan menciut. Jarang terjadi kerusakan testis yang permanen sehingga terjadi kemandulan.

Ovoritis : peradangan pada salah satu atau kedua indung telus. Timbul nyeri perut yang ringan dan jarang menyebabkan kemandulan.

Ensefalitis atau meningitis : peradangan otak atau selaput otak. Gejalanya berupa sakit kepala, kaku kuduk, mengantuk, koma atau kejang. 5-10% penderita mengalami meningitis dan kebanyakan akan sembuh total. 1 diantara 400-6.000 penderita yang mengalami enserfalitis cenderung mengalami kerusakan otak atau saraf yang permanen, seperti ketulian atau kelumpuhan otot wajah.

Pankreatitis : peradangan pankreas, bisa terjadi pada akhir minggu pertama. Penderita merasakan mual dan muntah disertai nyeri perut. Gejala ini akan menghilang dalam waktu 1 minggu dan penderita akan sembuh total.

Peradangan ginjal bisa menyebabkan penderita mengeluarkan air kemih yang kental dalam jumlah yang banyak

Peradangan sendi bisa menyebabkan nyeri pada satu atau beberapa sendi.


Pengobatan Penyakit Gondongan

Pengobatan ditujukan untuk mengurangi keluhan (simptomatis) dan istirahat selama penderita panas dan kelenjar (parotis) membengkak. Dapat digunakan obat pereda panas dan nyeri (antipiretik dan analgesik) misalnya Parasetamol dan sejenisnya, Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak karena memiliki resiko terjadinya sindroma Reye (Pengaruh aspirin pada anak-anak).

Pada penderita yang mengalami pembengkakan testis, sebaiknya penderita menjalani istirahat tirah baring ditempat tidur. Rasa nyeri dapat dikurangi dengan melakukan kompres Es pada area testis yang membengkak tersebut. Sedangkan penderita yang mengalami serangan virus apada organ pancreas (pankreatitis), dimana menimbulkan gejala mual dan muntah sebaiknya diberikan cairan melalui infus.

Pemberian kortikosteroid selama 2-4 hari dan 20 ml convalescent gammaglobulin diperkirakan dapat mencegah terjadinya orkitis. Terhadap virus itu sendiri tidak dapat dipengaruhi oleh anti mikroba, sehingga Pengobatan hanya berorientasi untuk menghilangkan gejala sampai penderita kembali baik dengan sendirinya.

Penyakit gondongan sebenarnya tergolong dalam "self limiting disease" (penyakit yg sembuh sendiri tanpa diobati). Penderita penyakit gondongan sebaiknya menghindarkan makanan atau minuman yang sifatnya asam supaya nyeri tidak bertambah parah, diberikan diet makanan cair dan lunak.

Jika pada jaman dahulu penderita gondongan diberikan blau (warna biru untuk mencuci pakaian), sebenarnya itu secara klinis tidak ada hubungannya. Kemungkinan besar hanya agar anak yang terkena penyakit Gondongan ini malu jika main keluar dengan wajah belepotan blau, sehingga harapannya anak tersebut istirahat dirumah yang cukup untuk membantu proses kesembuhan.


Pencegahan Penyakit Gondongan (Mumps/Parotitis)

Pemberian vaksinasi gondongan merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanak-kanak, yaitu imunisasi MMR (mumps, morbili, rubela) yang diberikan melalui injeksi pada usia 15 bulan.

Imunisasi MMR dapat juga diberikan kepada remaja dan orang dewasa yang belum menderita Gondong. Pemberian imunisasi ini tidak menimbulkan efek apanas atau gejala lainnya. Cukup mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar Iodium, dapat mengurangi resiko terkena serangan penyakit gondongan.

Dari: www.infopenyakit.com


Beberapa Pendapat:

+ Pemberian blau tdk membantu langsung pengobatan, hanya sugesti saja dan diharapkan anak tersebut malu untuk main keluar dan akhirnya cukup istirahatnya.

+ Gejalanya panas tinggi, 2 hari kemudian muncul pembengkakan di belakang telingga dan leher. Tapi nggak apa apa, kata Dokter seumur hidup cuma kena sekali.

+ Ditambahkan gejala gondongan juga bisa dibantu obat Isprinol untuk mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan, diminum 3 x 1 tablet.

+ Banyak istirahat adalah kuncinya. Jangan melakukan kegiatan yang berat. Karena virus gondongan ini terdistribusi dalam tubuh melalui aliran darah. Apabila aliran darah berjalan semakin cepat, justru akan semakin mudah virus menyebar.

Kamis, 23 Juni 2011

SQUID: Jangan Cache Spesifik FILE

Misal: Beberapa Game yg make FILE ini untuk update, kalao di cache maka akan error..
Begini nih yg wajib di tulis di .conf agar kembali lancar jaya... :


acl DENYINI urlpath_regex \.ini
no_cache deny DENYINI